- Solusi Masalah
- HAMA
- WERENG BATANG COKLAT
- WALANG SANGIT
- PENGGEREK BATANG PADI
- HAMA PUTIH PALSU
- HAMA GANJUR PADI
- ULAT GRAYAK JAGUNG
- ULAT KUBIS
- ULAT GRAYAK SAYURAN
- ULAT BAWANG MERAH
- ULAT TANAH
- ULAT BURIK PISANG
- KUTU KEBUL
- KUTU PUTIH
- KUTU DAUN
- KUTU PERISAI
- THRIPS
- TUNGAU
- LALAT BUAH
- OTENG-OTENG
- PENGGULUNG DAUN
- WERENG DAUN
- POPULASI URET
- PENGOROK DAUN
- PENGGEREK BUAH SAWIT
- ULAT API
- PENYAKIT
- PENYAKIT LARVA NYAMUK
- PENYAKIT KRESEK & BLAS
- PENYAKIT BLAS MALAI
- PENYAKIT BULAI JAGUNG
- PENYAKIT AKAR GADA
- PENYAKIT BERCAK DAUN
- PENYAKIT BERCAK UNGU
- PENYAKIT BUSUK BASAH
- PENYAKIT BUSUK & PEMBESARAN UMBI
- PENYAKIT EMBUN TEPUNG
- PENYAKIT HAWAR DAUN
- PENYAKIT LAYU BAKTERI
- PENYAKIT MOLER
- GANODERMA TANAMAN SAWIT
- LINGKUNGAN
- PUPUK HAYATI
- HAMA
- Produk Kami
- Panduan Penanaman
- Hubungi Kami
- BERITA
Layu Bakteri disebabkan oleh bakteri Ralstonia Solanacearum. Gejala awal muncul pada daun muda terutama saat suhu panas di siang hari. Tanaman yang terinfeksi dapat pulih sementara di malam hari, ketika suhu lebih dingin. Beberapa hari kemudian, tanaman pun akan layu.
Tanaman yang terinfeksi jika dipotong batangnya dan ditempatkan dalam wadah kecil berisi air akan menunjukkan cairan bakteri berwarna kekuningan atau keabu-abuan yang berasal dari ujung potongan. Ketika kondisi kurang menguntungkan untuk perkembangan penyakit (misalnya dingin dan kering), tanaman hanya menunjukkan tanda-tanda terhambatnya pertumbuhan sedangkan akar adventif tetap berkembang pada batang utama. Daun bagian bawah akan menguning sebelum timbul gejala layu.